
"Seperti ini yang kami amati ini, erat juga hubungannya dengan prilaku di lapangan. Yang bersangkutan, berdasarkan keterangan setelah kami interogasi, merupakan korban hoax," kata Kombes Hengki kepada wartawan di Mapolres Jakarta Barat, Slipi, Jakbar, Selasa (28/5/2019).
Hengki mengatakan Jerry terprovokasi sejumlah berita hoax di media sosial, salah satunya terkait 'Brimob China'. Karena tersebarnya foto anggota Brimob itu, dia lantas menuding pemerintahan disusupi komunis.
"Setelah saya sampaikan tadi, akhirnya tahu bahwa itu hoax, dia tahu belakangan. Artinya, dia korban hoax juga, korban medsos juga," lanjut Hengki.
Hal ini, kata Hengki, menggambarkan bahwa banyaknya berita hoax yang tersebar mengakibatkan perilaku maupun cara pandang seseorang menjadi brutal. Penyebaran berita hoax di media sosial yang tidak terkontrol juga menimbulkan kebencian terhadap suatu kelompok atau golongan yang berpotensi menimbulkan perpecahan.
"Artinya ini hubungannya erat antara medsos dan militansi di lapangan, termasuk brutalisme di lapangan. Ini yang harus diwaspadai," lanjut Hengki.
Hengki pun mengimbau masyarakat tidak mudah percaya pada berita-berita di media sosial yang belum tentu kebenarannya. Masyarakat diimbau bijak dalam bermedia sosial.
"Oleh karenanya, penegakan hukum kami ini, kami arahkan agar memberikan efek jera secara generalis, jangan coba-coba menyampaikan berita bohong yang tidak pasti di medsos akhirnya mengantar seperti dia ini ke penjara. Jaga jarimu karena dengan jarimu bisa mengantar ke penjara," tutup Hengki.
(mea/mea)
https://news.detik.com/berita/d-4568884/polisi-sebut-jerry-d-gray-juga-jadi-korban-hoax-dan-media-sosial
2019-05-28 14:01:06Z
52781636116019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Polisi Sebut Jerry D Gray Juga Jadi Korban Hoax dan Media Sosial - detikNews"
Post a Comment