
Data tersebut berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
"Korban yang meninggal dunia antara lain karena luka benda tajam," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Buton, Djufri, di Buton, Kamis (6/6).
Sementara, korban luka, kata dia, akibat terkena busur atau benda tajam lainnya.
"Lebih detailnya kita belum bisa memastikan karena masih dalam pemeriksaan," katanya.
"Kami dari Dinkes sudah berupaya mengambil langkah-langkah, yang tidak bisa kita tangani di puskesmas, maka kami merujuk ke rumah sakit," ujarnya,
Semua korban, katanya, telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Palagimata Kota Baubau.
Menurutnya, jumlah korban belum didata seluruhnya karena aparat keamanan dan Dinas kesehatan masih mendata lagi.
Sementara aparat TNI dan Polri masih mengamankan lokasi bentrok untuk mencegah terjadinya bentrok susulan.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Harry Golden Hart mengatakan situasi di Desa Gunung Jaya telah kondusif.
Kerusuhan bermula dari konvoi muda-mudi yang dilakukan di malam takbiran, Selasa (4/6). Sekitar 40 orang Desa Sampuabalo melakukan konvoi dengan 20 motor knalpot racing yang identik dengan bunyi bising. Di depan permukiman warga, mereka memainkan gas motornya. Hal tersebut pun membuat masyarakat Desa Gunung Jaya terganggu.
[Gambas:Video CNN] (Antara/ugo)
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190606203421-20-401469/bentrok-warga-buton-dua-orang-meninggal
2019-06-06 13:40:21Z
52781648823519
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bentrok Warga Buton, Dua orang Meninggal - CNN Indonesia"
Post a Comment