Jakarta -
BMKG memutakhirkan gempa Banten yang awalnya bermagnitudo (M) 7,4 menjadi 6,9. Mengapa BMKG memutakhirkan data soal magnitudo tersebut?
BMKG menjelaskan UU Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG) mengamanatkan informasi terkait bencana alam ekstrem secara cepat harus disampaikan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa mempersiapkan langkah-langkah yang tepat untuk mengevakuasi diri.
"Sesuai pesan UU, informasi itu harus segera dikirim dalam waktu seketika, sehingga dengan data yang ada saat itu kurang dari 5 menit. Jadi dengan hasil apa pun dalam waktu kurang dari 5 menit itulah yang diinfokan," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, di kantor BMKG, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2019).
Dia mengatakan BMKG sebenarnya sudah mendapatkan data mutakhir M 6,9 tak lama setelah mengumumkan gempa yang terjadi pada Jumat (2/8) itu. Namun, berdasarkan
standard operating procedure (SOP), BMKG baru menyampaikan pemutakhiran data itu saat konferensi pers.
"Dengan M 7,4, berapa menit kemudian di menit ke-6 atau 7 setelahnya, hasil kami juga sebenarnya sudah M 6,9. Tapi sesuai SOP, kita ekspose nanti pada saat press release, gitu," tuturnya.
Rahmat juga menjelaskan soal perbedaan data awal yang dikeluarkan BMKG dengan United States Geological Survey (
USGS) atau Survei Geologi Amerika Serikat. USGS dalam informasinya menyampaikan gempa yang berpusat di 147 km barat daya Sumur, Banten, ini memiliki magnitudo 6,9.
 Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Rahmat Triyono (Ari Saputra/detikcom) |
Rahmat menegaskan hal ini terjadi karena BMKG mengutamakan penyampaian informasi secara cepat ke masyarakat. Sedangkan USGS memiliki waktu lebih panjang untuk pengolahan data. Jadi data yang disampaikan USGS ke publik sudah bersifat lebih 'matang'.
"Mereka (USGS) bisa memproses sampai 30 menit, bahkan satu jam, dikirim. Diinfokan atau katakanlah 30 menitlah atau 10 menit itu sudah cukup untuk menghasilkan yang stabil. Kalau kami kan harus cepat, kalau kita harus akurat bisa saja kita kirim 10 atau 30 menit kalau menghasilkan yang akurat," jelas Rahmat.
Diberitakan sebelumnya, gempa magnitudo 6,9 (sebelum dimutakhirkan dari M 7,4) terjadi pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB. Pusat gempa ada di kedalaman 10 km. Pusat gempa ada di 147 km arah barat daya Sumur, Banten. BMKG mengingatkan gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami. Kemudian peringatan tsunami diakhiri pada pukul 21.35 WIB.
Gempa di Banten menyebabkan 200 rumah rusak dan empat orang meninggal. Namun meninggalnya warga bukan akibat terdampak langsung gempa.
Tonton Video Update! 2 Orang Tewas Akibat Gempa M 6,9 Banten:
[Gambas:Video 20detik]
(jbr/haf)
Let's block ads! (Why?)
https://news.detik.com/berita/d-4651060/bmkg-jelaskan-alasan-mutakhirkan-magnitudo-gempa-banten-jadi-69
2019-08-03 10:59:24Z
52781737276408
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Family of 7 Ordered Out Of Their Home In East Jerusalem
22 Dec
11:43 PM
On Saturday, a Palestinian family of 7, was ordered by the City Council in Occupi… Read More...
PCHR: “Israeli Forces Kill 3 Palestinian Civilians, including 1 Child and 1 Man with Mobility Impairment, and Wound 115 Civilians”
22 Dec
2:34 AM
On 39th Friday of Great March of Return and Breaking Siege, Israeli Forces K… Read More...
Israeli Forces Injure Dozens of Palestinians at Gaza Protest
24 Dec
7:27 PM
Israeli forces attacked, Monday, the Naval March protest taking place along … Read More...
Al Mezan Organizes Human Rights and International Humanitarian Law Child Art Award
23 Dec
3:29 AM
On Thursday, 20 December 2018, Al Mezan Center for Human Rights, in cooperation&nb… Read More...
Israeli Forces Shoot & Injure Four at Protest in Kufur Qaddoum
21 Dec
11:30 PM
The village of Kufur Qaddoum held its weekly non-violent protest against the Isra… Read More...
0 Response to "BMKG Jelaskan Alasan Mutakhirkan Magnitudo Gempa Banten Jadi 6,9 - detikNews"
Post a Comment