/data/photo/2019/08/30/5d68d0119353d.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menilai terdapat benang merah atas peristiwa hoaks yang terjadi secara berurutan, termasuk soal dana nasabah Rp 800 triliun.
Hal itu diungkapkan Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas dalam konferensi pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (30/8/2019).
"Ini seperti bukan sekadar hoaks, ada sistematika atau benang merah yang mungkin perlu diteliti lebih lanjut," ungkap Rohan Hafas di Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Baca juga: Nasabah Akui Dana Hilang Rp 800 Triliun di Bank Mandiri, Ini Kronologinya
Sebab, kejadian ini bukanlah terjadi sekali. Sebelumnya Bank Mandiri sempat diterpa berita tak sedap soal kebangkrutannya dan merugi Rp 9 triliun.
Pun nasabah yang menggugat tersebut merupakan nasabah kredit macet Bank Mandiri sejak awal tahun ini dengan kolektibilitas 2C.
Nasabah atas nama Olsson bo Michael tersebut meminjam dana senilai Rp 5 miliar untuk modal kerja di perusahaannya, PT SSS (singkatan).
"Itu memang kami lihat nasabah kami, tapi nasabah kredit. Kreditnya Rp 5 miliar dan sejauh ini sedang menunggak pembayaran. Saya tidak mengerti kaitannya perusahaan asing (PT SSS) dengan dia yang menerima uang," kata Rohan.
Kendati merasa janggal, Rohan kembali menyerahkannya kepada pihak yang berwenang, yakni pihak kepolisian.
"Itu bukan kewenangan dan keahlian kami soal hal-hal seperti itu. Tapi ini aneh kok ya mandiri di-hoaks-in terus," sebut Rohan.
Sebelumnya diberitakan, pria asal Swedia Olsson Bo Michael menerima dana dari keluarga Raja Salman untuk berinvestasi di perusahaannya, PT SSS. Dana tersebut senilai 50 miliar euro atau sebesar Rp 800 triliun yang dikirimkan keluarga Raja Salman melalui Barclays Bank London ke Bank Mandiri.
https://money.kompas.com/read/2019/08/30/151331726/isu-bangkrut-hingga-kasus-rp-800-triliun-bank-mandiri-sebut-bukan-sekadar
2019-08-30 08:13:00Z
52781777145852
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Isu Bangkrut hingga Kasus Rp 800 Triliun, Bank Mandiri Sebut Bukan Sekadar Hoaks... - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment