JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan dibawa ke Bareskrim Mabes Polri sesuai dilakukan penyelidikan di Polda Metro Jaya.
Dua pelaku berinisial RB dan RM ini dikeluarkan dari ruang pemeriksaan Polda Metro Jaya sekira pukul 14.26 WIB.
Keduanya mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan kedua tangan diikat.
Para pelaku dibawa oleh Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto ke mobil polisi.
Baca juga: Kapolri: Penyelesaian Perkara Meningkat di 2019, hingga Penyerang Novel Baswedan Terungkap
Saat hendak digiring ke mobil polisi, salah satu pelaku berteriak bahwa Ia tak suka dengan Novel Baswedan.
"Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia penghianat," ucap pelaku RB, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019)
Seusai mengucapkan kata-kata tersebut kedua pelaku langsung dinaikkan dan dibawa oleh mobil polisi.
Baca juga: Penyerang Novel Ditangkap atau Menyerahkan Diri? Ini Jawaban Polri
Pelaku dtangkap di Cimanggis, Depok
Diketahui, RM dan RB ditangkap tim teknis bersama Kepala Korps Brimob Polri di kawasan Cimanggis, Depok pada Kamis (26/12/2019) malam.
Penangkapan kedua pelaku pun setelah menjalani proses panjang selama sekitar 2,5 tahun.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan, selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atau pra rekontruksi sebanyak 7 kali, Polri dalam penyelidikannya telah memeriksa sebanyak 73 saksi.
"Setelah melalui proses yang panjang kemudian juga penyidikan-penyidikan.Kemudian kepolisian membentuk tim teknis, tim pakar," kata Argo saat di Polda Metro Jaya, Jumat (27/12/2019).
Diketahui, Novel diserang pada 11 April 2017 saat berjalan menuju kediamannya, setelah menunaikan ibadah salat Subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.
Dia sempat menjalani operasi mata di Singapura. Berbagai upaya telah dilakukan sebelumnya, namun polisi mengaku kesulitan menangkap pelaku atau dalang penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Baca juga: Soal Kejanggalan Kasus Novel Baswedan, Polri Akan Dalami Semua Kemungkinan
Tim gabungan pencari fakta
Polisi bahkan telah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta pada tahun ini. Namun, hingga masa kerja tim itu berakhir, pelaku saat itu tidak berhasil ditangkap.
Presiden Joko Widodo juga sempat memberi target ke Kapolri terdahulu, Jenderal Pol Tito Karnavian, untuk mengungkap kasus Novel dalam tiga bulan.
Target itu diberikan Jokowi pada 19 Juli, setelah tim gabungan pencari fakta yang dibentuk Tito gagal mengungkap kasus tersebut.
Namun hingga tenggat waktu yang diberikan berakhir, kasus Novel belum juga terungkap. Jokowi justru mengangkat Tito Karnavian menjadi menteri dalam negeri.
Baca juga: Kejanggalan Penangkapan Penyerang Novel Menurut Tim Advokasi
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMihgFodHRwczovL25hc2lvbmFsLmtvbXBhcy5jb20vcmVhZC8yMDE5LzEyLzI4LzE1MDY1MjgxL3BlbGFrdS1wZW55ZXJhbmdhbi1zYXlhLXRpZGFrLXN1a2Etbm92ZWwtYmFzd2VkYW4ta2FyZW5hLWRpYS1wZW5na2hpYW5hdD9wYWdlPWFsbNIBgQFodHRwczovL2FtcC5rb21wYXMuY29tL25hc2lvbmFsL3JlYWQvMjAxOS8xMi8yOC8xNTA2NTI4MS9wZWxha3UtcGVueWVyYW5nYW4tc2F5YS10aWRhay1zdWthLW5vdmVsLWJhc3dlZGFuLWthcmVuYS1kaWEtcGVuZ2toaWFuYXQ?oc=5
2019-12-28 08:06:00Z
52781963014826
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelaku Penyerangan: Saya Tidak Suka Novel Baswedan karena Dia Pengkhianat - Kompas.com - Nasional Kompas.com"
Post a Comment