
Idham Amiruddin, saksi yang dihadirkan dari Tim Paslon 02 memaparkan NIK siluman. NIK ini merupakan rekayasa.
Idham memberi contoh temuan di Kabupaten Bogor dan Sulawesi Selatan. KPU balik bertanya soal pemenang Pilpres di kedua wilayah itu.
"Apakah saudara tahu, karena dijadikan contoh seperti Kabupaten Bogor, Sulawesi Selatan dan Bengkulu. Apa saudara tahu dalam Pilpres di Kabupaten Bogor pemenangnya 01 atau 02?" tanya komisioner KPU Hasyim Asy'ari di Gedung MK, Rabu (19/6/2019).
"Secara jujur saya tidak tahu. Karena target (memeriksa DPT untuk) pemilihan yang jujur," kata saksi Idham.
"Kami kasih tahu pemenangnya (paslon) 02, 70 persen," sebut Hasyim.
Pertanyaan yang sama diajukan soal pemenang Pilpres di wilayah Sulsel. Saksi Idham menyebut pemenang di Sulsel yakni Prabowo Subianto.
Idham mengaku melakukan pengecekan NIK pemilih lewat file yang diterima dari DPP Gerindra. "Saya tidak memasang tarif karena pemikiran saya mendapatkan DPT seluruh Indonesia apakah DPT layak dipercaya atau tidak," tuturnya.
Dalam tanya jawab pada sidang MK, saksi Idham menyebut NIK rekayasa yang dimaksud adalah pengkodean yang tidak sesuai aturan yakni UU Administrasi Kependudukan.
"Digit pertama tidak boleh selain provinsi, digit 3-4 tidak boleh tidak kabupaten/kota, kalau kabupaten 01. Digit 5-6 harus kecamatan, tidak boleh diisi kode desa. Kode 7-8 itu tanggal lahir, kode 9-10 bulan lahir, tidak boleh digeser," ujarnya.
Soal NIK Kecamtan Siluman, menurut saksi dari Prabowo ditemukan terkait kode-kode kecamatan yang tidak dikenali. Digit kode kecamatan menurutnya melebihi jumlah kecamatan pada wilayah tersebut.
"Bagi saya yang tidak ada itu siluman," ujarnya dilansir detikcom.
(dru/dru)https://www.cnbcindonesia.com/news/20190619154352-4-79361/saksi-02-sebut-nik-siluman-di-bogor-jawaban-kpu-bikin-kaget
2019-06-19 08:46:52Z
52781670188747
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saksi 02 Sebut NIK Siluman di Bogor, Jawaban KPU Bikin Kaget! - CNBC Indonesia"
Post a Comment