
Melalui tantangan Agechallenge, aplikasi FaceApp ini kemudian menjadi viral di Indonesia, karena banyak orang berusaha untuk mencobanya dan memamerkan di aplikasi sosial media yang kita miliki untuk memberitahu seandainya kita menjadi tua dengan wajah seperti itu.
Namun, di balik kesenangan tersebut ada harga yang harus dibayar dengan teknologi yang dibuatnya, yaitu menyerahkan data nama dan wajah kita melalui foto tersebut sehingga pihak pemilik program bisa menggunakan apa saja dari data tersebut untuk kepentingannya. Ketika berusaha untuk menggugat atas privasi yang dimiliki, kita tidak bisa melakukannya, karena kita telah melakukan tanda setuju (agree), yang jarang sekali dibaca secara seksama. Padahal aturan dan ketentuannya tersebut sangat mengikat.
Sekilas, aturan tersebut melindungi pengguna, meskipun sebenarnya untuk pemilik perusahaan. Sebagaimana ditekankan dalam aturan tersebut: "Anda memberi FaceApp lisensi yang berlaku selamanya, tidak dapat dibatalkan, tidak eksklusif, bebas royalti, dibayar penuh, untuk mereproduksi, memodifikasi, mengadaptasi, memublikasikan, menerjemahkan, membuat karya turunan, mendistribusikan, memajang karya di hadapan publik, dan menampilkan konten milik Anda dengan nama, nama pengguna, atau bentuk apa pun yang diberikan dalam semua format dan saluran media, tanpa kompensasi kepada Anda."
Dengan menggunakan layanan ini, Anda setuju bahwa konten milik pengguna dapat digunakan untuk tujuan komersial. Anda selanjutnya mengakui bahwa penggunaan konten untuk tujuan komersial FaceApp tidak akan mencederai Anda atau orang yang Anda beri wewenang untuk bertindak atas namanya.
Jika Anda tidak percaya, perhatikan saja setiap foto yang Anda dan teman Anda unggah, tiba-tiba akan ada tautan orang lain di dalamnya, menunjukkan bahwasanya teknologi kecerdasan buatan Facebook sedang membaca wajah orang.
Memilih dan Memilah
Cerdiknya, data itu bukan diambil dari perusahaan Facebook, melainkan dari permainan kuis yang ditautkan dengan Facebook. Melalui permainan kuis inilah orang kemudian dengan sukarela menyetujui sejumlah aturan main, yang secara tidak sadar memungkinkan perusahaan itu masuk dalam mengambil data dari pemilik akun tersebut. Melalui data tersebutlah kemudian tim pemenangan Trump saat itu mengolahnya. Data ini setidaknya yang membantu proses kemenangan Trump.
Dalam internet, melalui kalkulasi matematika, sesuatu kini dengan mudah bisa dihitung. Di sini, semakin banyak orang yang menggunakan sejumlah aplikasi, dan itu menjadi pasar yang penting untuk sebuah perusahaan. Dibanding tahun-tahun sebelumnya, pengguna internet di Indonesia saat ini melonjak hampir 10,2 % atau sekitar 27.916.716 orang. Pada 2017, pengguna internet berjumlah 143, 26 orang (54, 68%), dan pada 2018 naik menjadi 171,17 orang (64,8%) dari total penduduk yang berjumlah 264,16 juta orang (APJII, 2018). Jumlah ini tentu saja mempersempit penggunaan internet antara kota dan desa (urban-rural).
Saat ini, akses pengguna internet yang berada di wilayah urban mencapai 74,1% dan di wilayah rural juga cukup tinggi, yaitu 61, 6%. Kebanyakan dari pengguna tersebut (93,9%) menggunakan akses internet melalui telepon genggam. Kondisi ini membuat aktivitas internet tidak bisa lagi dibedakan antara offline dan online, tetapi menjadi satu kesatuan, yang menurut Merlyna Lim (2019) sebagai ruang cyber urban.
Data tersebut kemudian menjadi semacam ruang pengawasan atas apa yang kita lakukan, karena diolah untuk menjadi tujuan komersil, ditawarkan kepada sejumlah pengiklan. Pada titik ini, bagi saya, media sosial tidak lagi menjadi gerakan sosial dan kesenangan untuk melampiaskan katarsis semata, melainkan menjadi semacam ruang pengawasan atas apa yang kita lakukan di tengah hasrat kapitalisme digital yang menjadikan kita objek dagangan data untuk dunia pengiklan. Lebih jauh, ini juga bisa menjadi semacam kondisi menuju otoritarianisme digital jika digunakan di tangan yang salah.
(mmu/mmu)
https://news.detik.com/kolom/d-4631318/faceapp-dan-data-wajah-kita
2019-07-19 08:30:52Z
52781713709089
Bagikan Berita Ini
0 Response to "FaceApp dan Data Wajah Kita - detikNews"
Post a Comment