Wakil Bupati Natuna, Kepulauan Riau, Ngesti Yuni Suprapti menegaskan penolakan masyarakat soal dipilihnya Natuna sebagai lokasi observasi WNI dari Wuhan, China, yang dievakuasi karena merebaknya virus Corona. Wabup Ngesti meminta Menkes Terawan Agus Putranto memberikan penjelasan terang-benderang langsung kepada warga.
"Ini yang jadi permasalahan itu miskomunikasi karena tidak didudukkan penjelasan dari awal. Kalau dari awal ada transparansi dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, mungkin tidak terjadi hal seperti ini," kata Wabup Natuna Ngesti saat dihubungi, Sabtu (1/2/2020).
Pernyataan Wabup Natuna terkait kondisi terkini warga yang menggelar demo menolak wilayahnya menjadi tempat observasi 245 WNI yang dievakuasi dari Wuhan karena merebaknya virus Corona. Demo digelar warga di Lanud Raden Sadjad, juga di kantor DPRD Natuna.
Wabup Natuna mengatakan masyarakat yang tak terima atas keputusan pemerintah menjadikan wilayahnya sebagai lokasi observasi menggelar aksi sejak Jumat (31/1) malam. Warga, ditegaskan Wabup Ngesti, menuntut penjelasan lengkap soal penanganan WNI dari Wuhan.
"Mereka (warga) juga tanda tanya karena yang disampaikan tidak bisa diterima masyarakat Natuna karena, bahasanya, Natuna ini penduduknya sedikit, apa harus cari penduduk. (Keputusan) ini masih ditentang masyarakat Natuna karena tidak realistislah dalam argumentasi. Maka kami ingin hari ini kami minta Menteri menyampaikan itu ke masyarakat," papar Ngesti.
Wabup ingin Menkes segera menyelesaikan persoalan miskomunikasi soal penanganan WNI yang harus diobservasi di Natuna.
"Kalau ada argumen, alasan itu dijelaskan alasannya. Misal Natuna penduduknya sedikit, ini tidak masuk akal. Kami juga manusia, kami juga penduduk Indonesia, kami punya hak untuk berpendapat, untuk menolak," tegas Ngesti.
Pemerintah memastikan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, dalam kondisi sehat, tidak terinfeksi virus Corona. Prosedur pengamanan dilakukan ketat terhadap WNI yang pulang dari China.
"Mereka yang dipulangkan betul-betul sehat. Jika (mereka) tidak sehat, otoritas China pasti tidak mengizinkan. Pemeriksaan sebelum masuk pesawat dilakukan secara berlapis," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saat dihubungi terpisah.
Pemberlakuan prosedur ketat bagi WNI dari Wuhan, China, ditegaskan Doni sebagai bentuk komitmen pemerintah memastikan semua warga terlindungi.
"Semua barang, pakaian, dari China akan digantikan dengan pakaian baru di Indonesia. Barang-barang bawaan, perlengkapan, mereka langsung dimusnahkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Doni.
Tapi soal fasilitas medis untuk penanganan observasi WN dari Wuhan, China, pihak Kemenkes belum menjelaskan.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes dr. Anung Sugihantono saat dimintai konfirmasi menyerahkan penjelasan kepada Menkes.
"Langsung saja ke Menkes, beliau yang akan menjelaskan," kata dia.
Sebelumnya, Menkes mengatakan ada tahapan yang harus dilalui WNI yang berada Wuhan, China, sebelum dievakuasi. Tahapan tersebut adalah screening dan clearing.
"Sudah dilakukan screening dan clearing di sana. Untuk dipastikan di sana bahwa yang kita bawa pulang adalah yang sehat," tegas Terawan.
Simak Video "Suasana Panas Demo Warga Natuna Tolak Jadi Tempat Karantina"
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMib2h0dHBzOi8vbmV3cy5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhL2QtNDg4MTg4Mi93YWJ1cC1uYXR1bmEtYmljYXJhLW1pc2tvbXVuaWthc2ktc29hbC13bmktZGFyaS13dWhhbi1rYW1pLWp1Z2EtbWFudXNpYdIBAA?oc=5
2020-02-01 10:48:09Z
52782020340808
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wabup Natuna Bicara Miskomunikasi soal WNI dari Wuhan: Kami Juga Manusia - detikNews"
Post a Comment